Selasa, 07 Januari 2014

Dari BBM Turun ke Hati



 Dari BBM Turun ke Hati


Bermula dari alat komunikasi Blackberry Messanger, aku mengenal seorang pria yang menurut ku biasa saja, dan bahkan belum menarik perhatian ku. Ya, karena memang pada awalnya aku tidak mengenal siapa dia. Awal mula percakapan kami disaat pria itu mulai mem-BBM ku “hai, lo anak mana?” dan aku membalasnya singkat “Jakarta,lo?” , “ gue Jakarta, tapi lagi sekolah di Jogja” . Dari percakapan sederhana seperti itu, aku dan pria itu semakin dekat, disetiap hari dia selalu mem-bbm ku, mengucapkan selamat pagi, mulai mengenal satu sama lain, dan disuatu ketika dia mengirimiku sebuah voicenote suara keponakannya yang bernama Chica, “ Assalamualaikum tante,tante cantik banget” suara lucu menggemaskan terdengar dari rekaman voicenote yang dikirimnya untuk ku. Rasa senang, dan lucu terpancar dari wajah ini, aku memutar rekaman itu berkali kali, dan selalu tertawa senang disetiap aku mendengar nya.  Hal yang mungkin menurut orang lain biasa saja, tetapi untuk ku itu sesuatu hal sederhana yang  menyenangkan, dan dari situ aku mulai semakin dekat dengan dia, dan semakin sering dia mem-bbm ku.
Pada suatu ketika dia member kabar kalau dia sedang liburan akhir tahun di Jakarta. Tidak ada niatan untuk bertemu dengan dia, dan aku pun masih biasa saja dengannya tanpa ada rasa apapun, tetapi pada suatu pagi tepat saat aku sudah memasuki perkuliahan sehabis ujian tengah semester, dia mem-bbm ku dipagi hari seperti biasa “ selamat pagi “ ,“hallo pagi”, “ kamu kuliah hati ini?” “ iya, aku kuliah hari ini” , percakapan kami sudah tidak lagi menggunakan lo dan gue, tetapi sudah lebih dekat dengan menggunakan aku dan kamu. “ aku anter kamu ya?” aku hanya menanggapinya santai, karna aku berfikir dia hanya bercanda “ udah gak usah, lagi pula kamu kan gak tau rumah aku hehe” “ ya makanya kamu kasih tau dimana rumah kamu” aku hanya member tau daerah dimana aku tinggal “ oke, aku anter kamu kekampus, aku udah masuk tol “ sontak aku kaget bukan kepalang, aku bingung apa yang harus aku lakukan “ jangan bercanda kamu?” “ aku serius, mana alamat kamu” dan akhirnya aku pun memberi tau alamat lengkap dimana aku tinggal, dan tidak beberapa lama masuk bbm dari dia “aku udah didepan rumah kamu nih” akhirnya aku keluar untuk menemuinya “hai, jauh ya rumahnya?” “engga kok hehe”  jawabnya “ yaudah aku ambil tas dulu ya” aku langsung kedalam untuk mengambil tas dan pamit sama papah mamah, dan dia pun pamitan sama papah mamah ku.
Diperjalanan menuju kampus , aku kira akan sepi karna kita sama sama baru pertama ketemu, tetapi ternyata tidak, dia banyak cerita dan suasanya didalam mobil pun sangat menyenangkan, aku dan dia seperti sudah mengenal lama saja. Kesan pertama yang aku kasih untuknya adalah menyenangkan. Tidak terasa perjalanan menuju kampus sangat lah cepat, sebelum aku turun dia bilang kepadaku “ aku jemput kamu nanti ya “ “oh, yaudah boleh, sampai ketemu nanti sore ya” .
Hari itu berjalan sangat cepat, dan tepat  dihari pertama kuliah itu adalah malam tahun baru. Saat perkuliahan selesai aku memeberi kabar kepadanya kalau aku sudah selesai, dan dia benar menjemputku. Saat aku memasuki mobil yang terparkir diseberang kampus , aku melihatnya sudah rapih dengan pakaian yang dikenakannya dan dia sangat lah harum “wah, rapih banget kamu, mau kemana?” Tanya ku “ mau jemput kamu, sekalian aku mau ajak kamu jalan hehe” katanya sambil tertawa lucu, “ wah mau kemana?aku kan belum pulang kerumah, dan masih berantakan banget” “gak apa, tetep cantik kok kamu hehe yaudah kita nonton terus kita cari makan “ , “ mm, yaudah deh” . Dan akhirnya kami pun pergi ke salah satu pusat perbelanjaan yang terdapat tidak begitu jauh dari kampus. Kita langsung munuju ke bioskop dan selesai nonton, kita langsung mencari makan ditempat lain, disebuah resto pasta. Kita ngobrol banyak, bercanda bareng, sampai dia mengajak ku untuk ke acara malam tahun baruan di rumahnya dia bersama keluarganya dia, aku kaget dan tidak tau bisa atau tidak karna pas aku lihat jam sudah jam setengah 9, aku takut tidak diizinkan sama mamah, tetapi dia bilang “nanti aku yang izin, sama mamah kamu” “ yaudah deh terserah kamu aja, tapi kalau gak boleh gak apa ya?” “iya gak apa apa kok”. Sebelum pulang dia memberiku sesuatu barang yang biasa dia pakai.  Diperjalanan menuju rumah, aku terus memikirkan boleh atau tidak aku keluar lagi. Setelah sampai dirumah dia langsung izin sama mamah, dan ternyata mamah ngizinin, aku langsung bersih bersih dan berangkat kerumahnya.  Sesampai dirumahnya aku benar benar deg-degan Karena dirumahnya sangat ramai keluarganya,  dari ayah, ibu, kaka, sampai adik keponakannya, kumpul disana. Aku berusaha sebisa mungkin untuk tidak terlihat canggung.
Pada saat aku bertemu dengsn keponakannya, mereka langsung terlihat akrab dengan ku  “hallo tante, aku Chica” “oh kamu yang kemarin kirim voicenote ke aku ya ? hehe” “iya tante itu aku”. Ada juga dua keponakannya yang lain bernama Khalisa dan Ivo. Acara malam itu adalah bakar-bakar bersama keluarga nya, mereka semua menyenangkan, dan sangat bersahabat dengan ku. Aku merasa seperti sudah mengenal lama dengan mereka, padahal aku baru pertama kali bertemu dengan mereka semua. Tidak teras waktu sudah menunjukan pukul 23.30, aku pamitan untuk segera pulang karena tidak kalau terlalu lama dirumah pria.
Jalan tol terasa sangat sepi, seperti hanya ada mobil kami saja, alunan lagu didalam mobil sangat membuat suasana semakin santai dan tenang. Tepat pada saat pergantian tahun , aku dan dia masih berada didalam tol. Dilangit menyala banyak sekali kembang api yang menambah suasana di dalam mobil sangat romantis, dia memegang tangan ku dengan lebut, entah kenapa jantung ini bedegupn sangan cepat. Aku mengucapkan selamat tahun baru kepadanya “selamat tahun baru ya” “iya, selamat tahun baru juga ya” dengan masih memegang tanganku ditambah dengan senyum kecil dari bibirnya yang amat sangat membuat senang hati ini. Aku benar benar menikmati malam itu, malam pergantian tahun yang sederhana tapi berbeda dari malam pergantian tahun sebelumnya.
Mobil masih berjalan pelan, sampai keluar tol kami masih menikmati kebersaan ini, yang entah ini akan menjadi yang pertama dan terakhir atau akan ada pertemuan menyenangkan lainnya. Jam sudah menunjukan pukul 00.30, dan aku pun sudah sampai dirumah, dia langsung pamit dengan papah yang kebetulan masih belum tidur “om langsung pulang ya”, “oh iya dek, hati hati ya”. Sesampainya dia dirumah, dia langsung mem-bbm ku “aku udah dirumah, terimakasih ya hari ini aku seneng banget bisa sama kamu seharian, dari anter kamu kuliah, sampai kamu temenin aku malam tahun baruan dirumah sama keluarga aku” “iya, sama sama ya, kamu udah udah bikin hari bener bener nyenengin banget, bener bener seharian sama kamu hehe”  aku dan dia masih bbm an sampai kita berdua ketiduran. Sehabis malam itu aku dan dia semakin dekat. Tepat pada tanggal dua , dia pamit kalau dia mau sudh harus pulang ke Jogja, jujur sebenarnya aku tidak ingin dia pulang ke Jogja, sedih, kangen, dan entah kenapa hati ini terasa sesak saat dia mau pulang ke Jogja. Aku sudah merasa nyaman dengan dia, mamah papah pun suka dengannya.  Pesawat dia take off jam 11.00, dan pada hari itu aku ada jam kuliah, jadi aku berpikir kalau malam tahun baru kemarin itu adalam yang pertama dan terakhir bisa bersama dengannya, tetapi tiba tiba dia menelfonku “hari ini aku mau anter kamu kuliah, aku udah dijalan, dan kamu tunggu aku” “ya ampun, udah gak usah aku takut kamu ketinggalan pesawat” “engga, udah pokoknya kamu tunggu aku” ditutup telfon olehnya, lagi lagi dia membuat aku bingung, tetapi senang dengan apa yang dia lakukan kepadaku.  Tidak lma dia sampai dirumah ku, dia pamit ke mamah papah untuk antar aku kekampus, dan dia juga pamit untuk pulang ke jogja hari ini dan akan ke Jakarta lagi beberapa bulan kedepan. Diperjalanan menuju kampus,  aku bingung apa yang mau aku bicarakan sama dia, sedih menerpa hati ini, rindu akan tingkahnya yang selalu bisa bikin aku ketawa lepas, tanpa ada ada rasa jaim dan aku bisa menjadi diriku apa adanya. Setelah sampai dikampus, aku mencoba untuk melihat wajahnya lebih lama, sampai dia pamit sebelum aku turun dari mobil “aku pamit ya, doain aja biar lancar semuanya” “iya aku pasti doain kamu ko, semoga kita bisa ketemu lagi, pas kamu libur nanti” dia memelukku, dan sungguh aku tidak ingin melepaskan pelukkan itu, sangat nyaman dan begitu hangat. Dia juga bilang kalau dia pasti akan tetap kabarin aku disetiap weekend.
Tidak terasa sudah satu minggu dia pulang ke jogja. Tepat dihari sabtu dia member kabar kepada ku, kami menghabiskan waktu dengan bbman sampai telfonan yang sangat lama, untuk sekedar melepas rindu yang tersisa di hati ini. Walau hanya lewat bbm dan telfon tapi entah kenapa rasanya seperti dia dekat dengan ku. Apa ini yang dinamakan dengan sayang?
Nama pria itu adalah Radhit , sosok pria yang menyenangkan, sederhana, sopan , humoris, romantis, apa adanya, dan yang pasti sosok pria yang sudah berhasil membuat aku merasa sangat nyaman dan selalu merasa senang disaat bersamanya.
“Tuhan sudah memberikan jalan terbaik, pertemuan, perpisahan, sampai dipertemukan kembali, sudah diatur oleh-Nya. Tinggal bagaimana kita menjalani, menikmati, dan mensyukuri apa yang telah Tuhan tuliskan.”