Dari BBM Turun ke Hati
Bermula dari alat komunikasi Blackberry
Messanger, aku mengenal seorang pria yang menurut ku biasa saja, dan bahkan
belum menarik perhatian ku. Ya, karena memang pada awalnya aku tidak mengenal
siapa dia. Awal mula percakapan kami disaat pria itu mulai mem-BBM ku “hai, lo
anak mana?” dan aku membalasnya singkat “Jakarta,lo?” , “ gue Jakarta, tapi
lagi sekolah di Jogja” . Dari percakapan sederhana seperti itu, aku dan pria
itu semakin dekat, disetiap hari dia selalu mem-bbm ku, mengucapkan selamat
pagi, mulai mengenal satu sama lain, dan disuatu ketika dia mengirimiku sebuah
voicenote suara keponakannya yang bernama Chica, “ Assalamualaikum tante,tante
cantik banget” suara lucu menggemaskan terdengar dari rekaman voicenote yang
dikirimnya untuk ku. Rasa senang, dan lucu terpancar dari wajah ini, aku
memutar rekaman itu berkali kali, dan selalu tertawa senang disetiap aku
mendengar nya. Hal yang mungkin menurut
orang lain biasa saja, tetapi untuk ku itu sesuatu hal sederhana yang menyenangkan, dan dari situ aku mulai semakin
dekat dengan dia, dan semakin sering dia mem-bbm ku.
Pada suatu ketika dia member kabar kalau
dia sedang liburan akhir tahun di Jakarta. Tidak ada niatan untuk bertemu
dengan dia, dan aku pun masih biasa saja dengannya tanpa ada rasa apapun,
tetapi pada suatu pagi tepat saat aku sudah memasuki perkuliahan sehabis ujian
tengah semester, dia mem-bbm ku dipagi hari seperti biasa “ selamat pagi “ ,“hallo
pagi”, “ kamu kuliah hati ini?” “ iya, aku kuliah hari ini” , percakapan kami
sudah tidak lagi menggunakan lo dan gue, tetapi sudah lebih dekat dengan
menggunakan aku dan kamu. “ aku anter kamu ya?” aku hanya menanggapinya santai,
karna aku berfikir dia hanya bercanda “ udah gak usah, lagi pula kamu kan gak
tau rumah aku hehe” “ ya makanya kamu kasih tau dimana rumah kamu” aku hanya
member tau daerah dimana aku tinggal “ oke, aku anter kamu kekampus, aku udah
masuk tol “ sontak aku kaget bukan kepalang, aku bingung apa yang harus aku
lakukan “ jangan bercanda kamu?” “ aku serius, mana alamat kamu” dan akhirnya
aku pun memberi tau alamat lengkap dimana aku tinggal, dan tidak beberapa lama
masuk bbm dari dia “aku udah didepan rumah kamu nih” akhirnya aku keluar untuk
menemuinya “hai, jauh ya rumahnya?” “engga kok hehe” jawabnya “ yaudah aku ambil tas dulu ya” aku
langsung kedalam untuk mengambil tas dan pamit sama papah mamah, dan dia pun
pamitan sama papah mamah ku.
Diperjalanan menuju kampus , aku kira akan
sepi karna kita sama sama baru pertama ketemu, tetapi ternyata tidak, dia
banyak cerita dan suasanya didalam mobil pun sangat menyenangkan, aku dan dia
seperti sudah mengenal lama saja. Kesan pertama yang aku kasih untuknya adalah menyenangkan.
Tidak terasa perjalanan menuju kampus sangat lah cepat, sebelum aku turun dia
bilang kepadaku “ aku jemput kamu nanti ya “ “oh, yaudah boleh, sampai ketemu
nanti sore ya” .
Hari itu berjalan sangat cepat, dan
tepat dihari pertama kuliah itu adalah
malam tahun baru. Saat perkuliahan selesai aku memeberi kabar kepadanya kalau
aku sudah selesai, dan dia benar menjemputku. Saat aku memasuki mobil yang
terparkir diseberang kampus , aku melihatnya sudah rapih dengan pakaian yang
dikenakannya dan dia sangat lah harum “wah, rapih banget kamu, mau kemana?”
Tanya ku “ mau jemput kamu, sekalian aku mau ajak kamu jalan hehe” katanya
sambil tertawa lucu, “ wah mau kemana?aku kan belum pulang kerumah, dan masih
berantakan banget” “gak apa, tetep cantik kok kamu hehe yaudah kita nonton
terus kita cari makan “ , “ mm, yaudah deh” . Dan akhirnya kami pun pergi ke
salah satu pusat perbelanjaan yang terdapat tidak begitu jauh dari kampus. Kita
langsung munuju ke bioskop dan selesai nonton, kita langsung mencari makan
ditempat lain, disebuah resto pasta. Kita ngobrol banyak, bercanda bareng,
sampai dia mengajak ku untuk ke acara malam tahun baruan di rumahnya dia
bersama keluarganya dia, aku kaget dan tidak tau bisa atau tidak karna pas aku
lihat jam sudah jam setengah 9, aku takut tidak diizinkan sama mamah, tetapi
dia bilang “nanti aku yang izin, sama mamah kamu” “ yaudah deh terserah kamu
aja, tapi kalau gak boleh gak apa ya?” “iya gak apa apa kok”. Sebelum pulang
dia memberiku sesuatu barang yang biasa dia pakai. Diperjalanan menuju rumah, aku terus
memikirkan boleh atau tidak aku keluar lagi. Setelah sampai dirumah dia
langsung izin sama mamah, dan ternyata mamah ngizinin, aku langsung bersih
bersih dan berangkat kerumahnya.
Sesampai dirumahnya aku benar benar deg-degan Karena dirumahnya sangat
ramai keluarganya, dari ayah, ibu, kaka,
sampai adik keponakannya, kumpul disana. Aku berusaha sebisa mungkin untuk
tidak terlihat canggung.
Pada saat aku bertemu dengsn keponakannya,
mereka langsung terlihat akrab dengan ku
“hallo tante, aku Chica” “oh kamu yang kemarin kirim voicenote ke aku ya
? hehe” “iya tante itu aku”. Ada juga dua keponakannya yang lain bernama
Khalisa dan Ivo. Acara malam itu adalah bakar-bakar bersama keluarga nya,
mereka semua menyenangkan, dan sangat bersahabat dengan ku. Aku merasa seperti
sudah mengenal lama dengan mereka, padahal aku baru pertama kali bertemu dengan
mereka semua. Tidak teras waktu sudah menunjukan pukul 23.30, aku pamitan untuk
segera pulang karena tidak kalau terlalu lama dirumah pria.
Jalan tol terasa sangat sepi, seperti hanya
ada mobil kami saja, alunan lagu didalam mobil sangat membuat suasana semakin
santai dan tenang. Tepat pada saat pergantian tahun , aku dan dia masih berada
didalam tol. Dilangit menyala banyak sekali kembang api yang menambah suasana
di dalam mobil sangat romantis, dia memegang tangan ku dengan lebut, entah
kenapa jantung ini bedegupn sangan cepat. Aku mengucapkan selamat tahun baru
kepadanya “selamat tahun baru ya” “iya, selamat tahun baru juga ya” dengan
masih memegang tanganku ditambah dengan senyum kecil dari bibirnya yang amat
sangat membuat senang hati ini. Aku benar benar menikmati malam itu, malam
pergantian tahun yang sederhana tapi berbeda dari malam pergantian tahun
sebelumnya.
Mobil masih berjalan pelan, sampai keluar
tol kami masih menikmati kebersaan ini, yang entah ini akan menjadi yang
pertama dan terakhir atau akan ada pertemuan menyenangkan lainnya. Jam sudah
menunjukan pukul 00.30, dan aku pun sudah sampai dirumah, dia langsung pamit
dengan papah yang kebetulan masih belum tidur “om langsung pulang ya”, “oh iya
dek, hati hati ya”. Sesampainya dia dirumah, dia langsung mem-bbm ku “aku udah
dirumah, terimakasih ya hari ini aku seneng banget bisa sama kamu seharian,
dari anter kamu kuliah, sampai kamu temenin aku malam tahun baruan dirumah sama
keluarga aku” “iya, sama sama ya, kamu udah udah bikin hari bener bener
nyenengin banget, bener bener seharian sama kamu hehe” aku dan dia masih bbm an sampai kita berdua
ketiduran. Sehabis malam itu aku dan dia semakin dekat. Tepat pada tanggal dua
, dia pamit kalau dia mau sudh harus pulang ke Jogja, jujur sebenarnya aku
tidak ingin dia pulang ke Jogja, sedih, kangen, dan entah kenapa hati ini
terasa sesak saat dia mau pulang ke Jogja. Aku sudah merasa nyaman dengan dia,
mamah papah pun suka dengannya. Pesawat
dia take off jam 11.00, dan pada hari itu aku ada jam kuliah, jadi aku berpikir
kalau malam tahun baru kemarin itu adalam yang pertama dan terakhir bisa
bersama dengannya, tetapi tiba tiba dia menelfonku “hari ini aku mau anter kamu
kuliah, aku udah dijalan, dan kamu tunggu aku” “ya ampun, udah gak usah aku
takut kamu ketinggalan pesawat” “engga, udah pokoknya kamu tunggu aku” ditutup
telfon olehnya, lagi lagi dia membuat aku bingung, tetapi senang dengan apa
yang dia lakukan kepadaku. Tidak lma dia
sampai dirumah ku, dia pamit ke mamah papah untuk antar aku kekampus, dan dia
juga pamit untuk pulang ke jogja hari ini dan akan ke Jakarta lagi beberapa
bulan kedepan. Diperjalanan menuju kampus,
aku bingung apa yang mau aku bicarakan sama dia, sedih menerpa hati ini,
rindu akan tingkahnya yang selalu bisa bikin aku ketawa lepas, tanpa ada ada
rasa jaim dan aku bisa menjadi diriku apa adanya. Setelah sampai dikampus, aku
mencoba untuk melihat wajahnya lebih lama, sampai dia pamit sebelum aku turun
dari mobil “aku pamit ya, doain aja biar lancar semuanya” “iya aku pasti doain
kamu ko, semoga kita bisa ketemu lagi, pas kamu libur nanti” dia memelukku, dan
sungguh aku tidak ingin melepaskan pelukkan itu, sangat nyaman dan begitu
hangat. Dia juga bilang kalau dia pasti akan tetap kabarin aku disetiap
weekend.
Tidak terasa sudah satu minggu dia pulang
ke jogja. Tepat dihari sabtu dia member kabar kepada ku, kami menghabiskan
waktu dengan bbman sampai telfonan yang sangat lama, untuk sekedar melepas
rindu yang tersisa di hati ini. Walau hanya lewat bbm dan telfon tapi entah
kenapa rasanya seperti dia dekat dengan ku. Apa ini yang dinamakan dengan
sayang?
Nama pria itu adalah Radhit , sosok pria yang
menyenangkan, sederhana, sopan , humoris, romantis, apa adanya, dan yang pasti
sosok pria yang sudah berhasil membuat aku merasa sangat nyaman dan selalu
merasa senang disaat bersamanya.
“Tuhan sudah memberikan jalan terbaik,
pertemuan, perpisahan, sampai dipertemukan kembali, sudah diatur oleh-Nya.
Tinggal bagaimana kita menjalani, menikmati, dan mensyukuri apa yang telah
Tuhan tuliskan.”